Senin, 17 April 2017

HUTANG JANGKA PANJANG


Utang jangka panjang adalah kewajiban kepada pihak tertentu yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari satu periode akuntansi (1Th) dihitung dari tanggal pembuatan laporan posisi keuangan. Pembayaran dilakukan dengan kas namun dapat diganti dengan aset tertentu. Dalam operasional normal perusahaan, rekening utang jangka panjang tidak pernah dikenai oleh transaksi pengeluaran kas. Pada akhir periode akuntansi bagian tertentu dari uutang jangka panjang berubah menjadi uutang jangka pendek. Untuk itu harus dilakukan penyesuaian untuk memindahkan bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo menjadi uutang jangka pendek.

Timbulnya Utang Jangka Panjang
Saat skala operasional perusahaan berkembang atau dalam membangun suatu perusahaan dibutuhkan sejumlah dana. Dana yang diperlukan untuk Investasi dalam aset tetap yang akan memberikan manfaat dalam jangka panjang sebaiknya diperoleh dari hutang jangka panjang atau dengan menambah modal. Dalam hal ini perusahaan memiliki dua pilihan yaitu menarik hutang jangka panjang misalnya obligasi atau menambah modal sendiri dengan mengeluarkan saham.

Ada beberapa kelebihan menarik utang jangka panjang melalui obligasi dibanding menambah modal sendiri dengan mengeluarkan saham.

  1. Keuntungan menarik obligasi adalah pemegang obligasi tidak mempunyai hak suara dalam kebijakan perusahaan sehingga tidak mempengaruhi manajemen.
  2. Bunga obligasi mungkin lebih rendah dibanding dividen yang harus dibayarkan kepada pemegang saham.
  3. Bunga merupakan biaya yang dibebankan pada perusahaan yang dapat mengurangi kewajiban pajak sedangkan dividen adalah pembagian laba yang tidak dapat dibebankan sebagai biaya.
Sebaliknya juga terdapat hal yang kurang menguntungkan antara lain :
  1. Bunga obligasi adalah beban tetap baik dalam keadaan perusahaan mendapat laba atau mengalami kerugian.
  2. Jika perusahaan tidak mampu membayar obligasi yang jatuh tempo, pemegang obligasi tetap mempunyai hak untuk menuntut pengembalian obligasi sedangkan pemegang saham tidak mempunyai hak demikian karena pemegang saham adalah pemilik perusahaan yang turut bertanggung jawab menanggung resiko kerugian perusahaan.

Jenis Utang Jangka Panjang
Secara garis besar utang jangka panjang digolongkan pada dua golongan yaitu :

1. Utang Hipotik : Utang yang timbul berkaitan dengan perolehan dana dari pinjaman yang dijaminkan dengan aset tetap. Dalam penjanjian disebutkan harta peminjam yang dijadikan jaminan berupa tanah atau gedung. Jika peminjam tidak melunasi pada waktunya, pemberi pinjaman dapat menjual jaminan tersebut yang kemudian diperhitungkan dengan utang.

2. Utang Obligasi : Hutang yang timbul berkaitan dengan dana yang diperoleh melalui pengeluaran surat-surat obligasi. Pembeli obligasi disebut pemegang obligasi. Dalam surat obligasi dicantumkan nilai nominal obligasi, bunga pertahun, tanggal pelunasan obligasi dan ketentuan lain sesuai jenis obligasi tersebut.

Pelaporan utang obligasi pada neraca:
Utang Jangka Panjang:
Utang obligasi           xxx (nominal)
Premi utang obligasi  xxx
Nilai buku                 xxx

Utang Jangka Panjang:
Utang obligasi                xxx (nominal)
Diskonto utang obligasi  (xxx)
Nilai buku                      xxx


Amortisasi premi obligasi
Metode garis lurus = Premi obligasi : Umur obligasi//Sisa Umur

Metode bunga efektif:
Bunga efektif = Bunga efektif x Nilai buku obligasi
Amortsasi premi = Bunga obligasi – Bunga efektif

Nilai buku obligasi
= Nilai buku awal - Amortisasi premi

Amortisasi diskonto obligasi
Metode garis lurus = Diskonto obligasi : Umur obligasi//Sisa Umur

Metode bunga efektif:
Bunga efektif = Bunga efektif x Nilai buku obligasi

Amortsasi diskonto = Bunga efektif - Bunga oblig
Nilai buku obligasi= Nilai buku awal + Amortisasi diskonto


credits. :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar